Wisata kuliner salah satu aktifitas atau salah satu agenda
perjalanan para wisatawan yang sedang melakukan perjalanan kesuatu wilayah
terutama turis mancanegara di Indonesia. Melihat hal tersebut, pemerintah
akhirnya membuat 30 kuliner Nusantara menjadi suatu acara yang menjadi salah
satu cara promosi Indonesia di berbagai negara, seperti nasi tumpeng.
" Belanja dan wisata kuliner Indonesia merupakan salah
satu kegiatan favorit yang akan menjadi hal utama untuk Kemenparekraf. Karena kuliner
adalah hal yang penting dalam nation brand, " ungkap Menparekraf Mari Elka
Pangestu saat acara pengukuhan anggota Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia
(ICPI) di Balairung Soesilo Soedarman, Kemenparekraf, Jl Medan Merdeka Barat,
Jakarta Pusat.
Mari Elka Pangestu mengatakan sekitar 6 macam wisata untuk
hal khusus lainnya yang diutamakan dalam Sejarah dan Budaya, Alam, Rekreasi dan
Olahraga, Cruise Ship, Spa dan Wellness, dan MICE. Namun tidak ada kuliner yang
menjadi ciri khas dengan Indonesia yakni, Tom Yum di Thailand, atau Laksa di
Singapura.
Melihat hal tersebut beliau beserta 5 kementerian yang bersangkut
paut akan menjadikan sebuah pokok yaitu dengan adanya 30 kuliner Nusantara.
Acara ini akan menjadi wakil Indonesia dalam promosi-promosi yang dilakukan di
luar negeri. Buku dengan keterangan mengenai wisata kuliner Indonesia akan segera
dipasarkan dan dipromosikan ke KBRI di beberapa negara.
“ Akan ada rangkuman wisata
kuliner Indonesia dan hal itu tidak mudah, ada 3 standar. Pertama, makanan dapat
diterima banyak orang. Kedua, rempah-rempahnya dapat dengan mudah didapat di
negara lain. Terakhir, ada cerita di baliknya, " papar Mari.
Indonesia memiliki banyak cerita mengenai wisata kuliner
Indonesia, mulai dari budaya hingga nutrisi dan khasiat kesehatan. Seperti nasi
tumpeng, dengan bentuk kue ulang tahun di luar negeri. " Nasi tumpeng akan
menjadi bagian dalam 30 kuliner Nusantara itu. Sangat mewakili Indonesia,
Malaysia tidak memiliki, ada juga rendang, sate, soto Banjar, ayam rica-rica,
dan bir pletok, " kayanya tertawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar